Seorang wanita berada di dalam kelambu tempat tidurnya. Hal ini dilakukannya untuk mencegah malaria, mengingat Sumba adalah daerah yang berisiko tinggi.

Seorang perawat yang dipekerjakan Sumba Foundation sedang memotret seorang gadis remaja yang didiagnosis menderita dermatitis atopik.
Pemotretan dilakukan untuk memantau kemajuan setelah 3 bulan pemeriksaan.

Seorang lansia menunjukkan kepada petugas kesehatan lokasi keluhan kulit di lengannya.

Petugas kesehatan Yayasan Sumba melakukan kunjungan ke rumah penduduk yang terkena penyakit kulit, seperti kusta, untuk melacak seluruh anggota keluarga. Tim ini kerap harus menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor untuk mencapai desa-desa terpencil.

Seorang lansia sedang diperiksa di beranda rumahnya. Ia tinggal sekitar 8 kilometer dari klinik terdekat.
Meski terkesan dekat, tetapi karena kondisi jalan dan kurangnya sumber daya, ia tidak dapat melakukan perjalanan ke klinik sendiri.

Sejak tahun 2020, Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) di Indonesia, bekerja sama dengan
Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Sumba Foundation menerapkan pelayanan teledermatologi
(menggunakan teknologi ponsel pintar) untuk memberikan pemeriksaan dan perawatan kulit yang berkualitas di Sumba.
Melalui proyek ini, banyak individu dengan kusta yang sebelumnya tidak terdiagnosis kini berhasil diidentifikasi.

Seorang Pasien mendaftarkan diri di klinik kesehatan Sumba Foundation.

Dokter Gladys, didampingi seorang perawat, memeriksa kulit bayi laki-laki yang menderita infeksi kulit.

Seorang lelaki yang menderita eksim dan merasakan gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Rasa gatal sangat hebat, sehingga mengganggu tidurnya.

Seorang ibu menggendong putrinya yang didiagnosis terkena infeksi jamur di kulit kepala.
Putrinya berhasil diobati dengan tablet antijamur.

Seorang pria yang didiagnosis terkena infeksi jamur di kulit, berbaring di ruang pemeriksaan sambil menunggu sampel kulit diambil.

Kusta, penyakit kulit yang terabaikan